3.1Definisi Siklus Pendapatan
Menurut Romney dan Steinbart (2009) : “Siklus pendapatan
adalah rangkaian aktivitas bisnis yang berulang-ulang dan proses informasi yang
terkait dengan menghasilkan barang dan jasa kepada konsumen dan mengumpulkan
uang pembayaran atas penjualan tersebut.”
Siklus pendapatan adalah salah satu siklus dari siklus-siklus
penting yang berorientasi kepada transaksi yang menyediakan masukan-masukan
penting bagi sistem buku besar umum dan laporan keuangan. Tujuan utama dari
siklus pendapatan adalah memudahkan pertukaran produk atau jasa dengan
pelanggan untuk memperoleh uang tunai.
.3.2. Bagian yang terkait dan tugasnya
1.Bagian
penjualan
2.Bagian kredit
3.Bagian gudang
Bagian penjualan
Bagian
penjualan bertanggung jawab melayani kebutuhan barang pelanggan,bagian
penjualan mengisi dokumen order penjualan (SO) untuk memungkinkan bagian gudang
dan bagian pengiriman melaksanakan penyerahan barang kepada pelanggan.
Bagian
Kredit
Bagian
kredit bertanggung jawab untuk mengecek apakah customer yang bersangkutan masih
layak untuk diberikan fasilitas kredit, Transaksi penjualan sangat bergantung
pada bagian kredit,karena sah atau tidaknya (SO) ditetapkan oleh bagian
tersebut. Setelah SO disahkan baru kemudian bagian penjualan mendistribusikan
tembusan tembusan SO ke berbagai departemen
Bagian Gudang
Setelah
kredit disetujui bagian penjualan mengirimkan tembusan SO ke bagian gudang
(biasa disebut order pengiriman) untuk mengeluarkan barang dari
gudang,selanjutnya again gudang menyerahkan barang sesuai dengan yang tertera
pada order pengiriman ke bagian pelanggan.
3.3 Dokumen yang digunakan
Dokumen yang
digunakan dalam siklus pendapatan dibagi menjadi dua golongan : dokumen sumber
(source documents) yaitu dokumen yang dipekai sebagai dasar pencatatan ke dalam
catatan akuntansi, dan dokumen pendukung(corrorating documents atau dokumen
penguat) yaitu dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi.
Surat
order pengiriman merupakan dokumen penting untuk memproses penjualan kredit
kepada pembeli : berbagai tembusan surat order pengiriman terdiri
dari :
1. surat
order pengiriman yaitu dokumen yang merupakan lembar pertama surat order
pengiriman yang memberikan otorisasi kepada bagian pengiriman untuk mengirimkan
jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera di atas dokumen
tersebut.
2. tembusan
kredit (credit copy) yaitu merupakan dokumen yang digunakan untuk memperoleh
status kredit pembeli dan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dar I
bagian kredit.
3. surat
pengakuan (acknowledgement copy) yaitu dokumen yang dikirimkan oleh bagian
order penjualan kepada pembeli untuk memberitahuakan bahwa ordernya telah
diterima dan dalam proses pengiriman.
4. surat
muat (bill of lading) yaitu dokumen yang digunakan untuk bukti penyerahan
barang dari perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.surat muat ini biasanya
dibuat rangkap 3 lembar, 2 lembar untuk perusahaan angkutan umum dan 1 lembar
disimpan oleh perusahaan setelah ditanda tangani oleh wakil perusahaan
anglkutan umum.
5. slip
pembungkus (packing slip) yaitu dokumen yang ditempelkan pada pembungkus barang
untuk memudahkan bagian penerimaan pembeli mengidentifikasi barang – barang
yang diterimanya.
6. tembusan
gudang (werehouse copy) yaitu tembusan surat order pengiriman yang dikirim
kebagian gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan jumlah seperti
yang yang tercantum didalamnya.
7. arsip
pengawasan pengiriman (sales order follow-up copy) yaitu tembusan surat order
pengiriman yang diarsip oleh bagian order penjualan menurut tanggal pengiriman
yang dijanjikan.
8. arsip
indek silang (cross-index file copy) yaitu tembusan surat order pengiriman yang
diarsipkan secara alfabet menurut nama pembeli untuk memudahkan menjawab
pertanyaan – pertanyaan dari pembeli mengenai status pesanannya.
3.4 Gambar flow chart siklus
pendapatan
Siklus pendapatan dimulai dengan
penerimaan pesanan dari para pelanggan. Departeman bagian pesanan penjualan,
yang bertanggung jawab pada wakil direktur utama bagian pemasaran, melakukan
proses entri pesanan penjualan. Entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap:
mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan,
serta memeriksa ketersediaan persediaan dan juga menjawab permintaan pelanggan.
a. Mengambil pesanan
pelanggan
Pesanan
pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui surat, melalui
telepon, melalui web site, atau melalui tenaga penjualan di lapangan. Salah
satu cara untuk meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah dengan
mengizinkan para pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri. Hal
ini secara otomatis akan tercapai untuk penjualan melalui web site, tetapi hal
ini juga dapat dicapai baik dalam penjualan melalui toko maupun surat.
b. Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualan antarperusahaan (business-to-business sales)
dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum
diproses. Bagi pelanggan lama dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan
kredit formal untuk setiap penjualan biasanya tidak dibutuhkan. Pada kasus
semacam ini, menyetujui kredit bagi pelanggan melibatkan pemeriksaan file induk
pelanggan untuk memverifikasi saldo yang ada, mengidentifikasi batas kredit
pelanggan, dan memverifikasi bahwa jumlah pesanan tersebut ditambah dengan
saldo rekening yang tidak melebihi batas kredit ini. Proses ini dapat
diotomatisasikan dengan menggunakan pemeriksaan edit lainnya selama proses
entri pesanan, yaitu pemeriksaan batas.
Otorisasi khusus untuk menyetujui
kredit digunakan bagi para pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas
kredit pelanggan tersebut, atau ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat
jatuh tempo yang belum dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh
manajer bagian kredit.
c. Memeriksa ketersediaan
persediaan
Langkah
berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi
pesanan tersebut, agar pelanggan dapat diinformasikan mengenai perkiraan
tanggal pengiriman.
Apabila
tersedia cukup banyak persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, pesanan
penjualan tersebut dilengkapi dan kolom jumlah yang tersedia dalam file
persediaan untuk setiap barang dikurangi sejumlah barang yang dipesan.
Ketika
ketersediaan persediaan telah dipastikan, sistem tersebut kemudian akan membuat
kartu pengambilan barang (picking ticket) yang berisi daftar jenis
barang-barang, dan jumlah setiap jenis barang, yang dipesan pelanggan. Kartu
pengambilan memberikan otorisasi bagi bagian pengawasan persediaan untuk
melepaskan barang dagangan ke bagian pengiriman.
d. Menjawab permintaan
pelanggan
Pelayanan
pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga perusahaan-perusahaan
mengunakan software khusus, yang disebut sistem manajemen pelayanan pelanggan (Customer
Relationship Management-CRM), untuk mendukung proses penting ini. Sistem
CRM membantu mengatur data terinci mengenai para pelanggan hingga data tersebut
dapat digunakan untuk memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal.
Tujuan
dari CRM adalah untuk mempertahankan pelanggan. Sistem CRM seharusnya dilihat
sebagai suatu cara untuk meningkatkan pelayanan pelanggan yang diberikan.
Tujuannya adalah untuk mengubah pelanggan yang loyal menjadi pelanggan yang
puas dengan cara memperdalam hubungan tersebut
Makasih atas Sumber-sumber yang
memberikan saya pencerahannya:
Berikut sumbernya:
https://vickyindiarto.wordpress.com/2013/01/07/tugas-3-flowchart-pendapatan-dan-siklus-produksi/