SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Sabtu, 06 Desember 2014

Siklus Pendapatan


3.1Definisi Siklus Pendapatan
            Menurut Romney dan Steinbart (2009) : “Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis yang berulang-ulang dan proses informasi yang terkait dengan menghasilkan barang dan jasa kepada konsumen dan mengumpulkan uang pembayaran atas penjualan tersebut.”

Siklus pendapatan adalah salah satu siklus dari siklus-siklus penting yang berorientasi kepada transaksi yang menyediakan masukan-masukan penting bagi sistem buku besar umum dan laporan keuangan. Tujuan utama dari siklus pendapatan adalah memudahkan pertukaran produk atau jasa dengan pelanggan untuk memperoleh uang tunai.

.3.2. Bagian yang terkait dan tugasnya
            1.Bagian penjualan
            2.Bagian kredit
            3.Bagian gudang
Bagian penjualan
Bagian penjualan bertanggung jawab melayani kebutuhan barang pelanggan,bagian penjualan mengisi dokumen order penjualan (SO) untuk memungkinkan bagian gudang dan bagian pengiriman melaksanakan penyerahan barang kepada pelanggan.
Bagian Kredit 
Bagian kredit bertanggung jawab untuk mengecek apakah customer yang bersangkutan masih layak untuk diberikan fasilitas kredit, Transaksi penjualan sangat bergantung pada bagian kredit,karena sah atau tidaknya (SO) ditetapkan oleh bagian tersebut. Setelah SO disahkan baru kemudian bagian penjualan mendistribusikan tembusan tembusan SO ke berbagai departemen
Bagian Gudang
Setelah kredit disetujui bagian penjualan mengirimkan tembusan SO ke bagian gudang (biasa disebut order pengiriman) untuk mengeluarkan barang dari gudang,selanjutnya again gudang menyerahkan barang sesuai dengan yang tertera pada order pengiriman ke bagian pelanggan.

3.3 Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan dibagi menjadi dua golongan : dokumen sumber (source documents) yaitu dokumen yang dipekai sebagai dasar pencatatan ke dalam catatan akuntansi, dan dokumen pendukung(corrorating documents atau dokumen penguat) yaitu dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi.
            Surat order pengiriman merupakan dokumen penting untuk memproses penjualan kredit kepada pembeli : berbagai tembusan surat  order pengiriman terdiri dari :
1.      surat order pengiriman yaitu dokumen yang merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada bagian pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera di atas dokumen tersebut.
2.      tembusan kredit (credit copy) yaitu merupakan dokumen yang digunakan untuk memperoleh status kredit pembeli dan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dar I bagian kredit.
3.      surat pengakuan (acknowledgement copy) yaitu dokumen yang dikirimkan oleh bagian order penjualan kepada pembeli untuk memberitahuakan bahwa ordernya telah diterima dan dalam proses pengiriman.
4.      surat muat (bill of lading) yaitu dokumen yang digunakan untuk bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.surat muat ini biasanya dibuat rangkap 3 lembar, 2 lembar untuk perusahaan angkutan umum dan 1 lembar disimpan oleh perusahaan setelah ditanda tangani oleh wakil perusahaan anglkutan umum.
5.      slip pembungkus (packing slip) yaitu dokumen yang ditempelkan pada pembungkus barang untuk memudahkan bagian penerimaan pembeli mengidentifikasi barang – barang yang diterimanya.
6.      tembusan gudang (werehouse copy) yaitu tembusan surat order pengiriman yang dikirim kebagian gudang  untuk menyiapkan jenis barang dengan jumlah seperti yang yang tercantum didalamnya.
7.      arsip pengawasan pengiriman (sales order follow-up copy) yaitu tembusan surat order pengiriman yang diarsip oleh bagian order penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan.
8.      arsip indek silang (cross-index file copy) yaitu tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabet menurut nama pembeli untuk memudahkan menjawab pertanyaan – pertanyaan dari pembeli mengenai status pesanannya.



3.4 Gambar flow chart siklus pendapatan

Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan. Departeman bagian pesanan penjualan, yang bertanggung jawab pada wakil direktur utama bagian pemasaran, melakukan proses entri pesanan penjualan. Entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap: mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan persediaan dan juga menjawab permintaan pelanggan.
a.   Mengambil pesanan pelanggan
      Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui surat, melalui telepon, melalui web site, atau melalui tenaga penjualan di lapangan. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah dengan mengizinkan para pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri. Hal ini secara otomatis akan tercapai untuk penjualan melalui web site, tetapi hal ini juga dapat dicapai baik dalam penjualan melalui toko maupun surat.
b.   Persetujuan kredit
      Sebagian besar penjualan antarperusahaan (business-to-business sales) dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum diproses. Bagi pelanggan lama dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit formal untuk setiap penjualan biasanya tidak dibutuhkan. Pada kasus semacam ini, menyetujui kredit bagi pelanggan melibatkan pemeriksaan file induk pelanggan untuk memverifikasi saldo yang ada, mengidentifikasi batas kredit pelanggan, dan memverifikasi bahwa jumlah pesanan tersebut ditambah dengan saldo rekening yang tidak melebihi batas kredit ini. Proses ini dapat diotomatisasikan dengan menggunakan pemeriksaan edit lainnya selama proses entri pesanan, yaitu pemeriksaan batas.
Otorisasi khusus untuk menyetujui kredit digunakan bagi para pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit pelanggan tersebut, atau ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang belum dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian kredit.
c.   Memeriksa ketersediaan persediaan
      Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat diinformasikan mengenai perkiraan tanggal pengiriman.
      Apabila tersedia cukup banyak persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, pesanan penjualan tersebut dilengkapi dan kolom jumlah yang tersedia dalam file persediaan untuk setiap barang dikurangi sejumlah barang yang dipesan.
      Ketika ketersediaan persediaan telah dipastikan, sistem tersebut kemudian akan membuat kartu pengambilan barang (picking ticket) yang berisi daftar jenis barang-barang, dan jumlah setiap jenis barang, yang dipesan pelanggan. Kartu pengambilan memberikan otorisasi bagi bagian pengawasan persediaan untuk melepaskan barang dagangan ke bagian pengiriman.
d.   Menjawab permintaan pelanggan
      Pelayanan pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga perusahaan-perusahaan mengunakan software khusus, yang disebut sistem manajemen pelayanan pelanggan (Customer Relationship Management-CRM), untuk mendukung proses penting ini. Sistem CRM membantu mengatur data terinci mengenai para pelanggan hingga data tersebut dapat digunakan untuk memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal.
      Tujuan dari CRM adalah untuk mempertahankan pelanggan. Sistem CRM seharusnya dilihat sebagai suatu cara untuk meningkatkan pelayanan pelanggan yang diberikan. Tujuannya adalah untuk mengubah pelanggan yang loyal menjadi pelanggan yang puas dengan cara memperdalam hubungan tersebut


Makasih atas Sumber-sumber yang memberikan saya pencerahannya:
Berikut sumbernya:
https://vickyindiarto.wordpress.com/2013/01/07/tugas-3-flowchart-pendapatan-dan-siklus-produksi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar