Softskill adalah istilah dalam EQ seseorang yang dapat di
kategorikan kedalam kekhidupan sosial komunikasi, dan kebiasaan, softskill
merupakan keterampilan seseorang yang berhubungan dengan bidang ilmunya, yang
melatari adanya softskill adalah karena setiap orang memiliki bakat yang dimana
bakat tersebut nantinya akan mempengarusi segi psikologi dari orang tersebut
dalam kehidupannya.
Softskills adalah sebuah istilah dalam sosiologi tentang EQ
(Emotional Intelligence Quotient) seseorang, yang dapat dikatagorikan
/klusterkan menjadi kehidupan sosial, komunikasi, bertutur bahasa, kebiasan,
keramahan, optimasi.
- Softskill menurut beberapa ahli
Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan
yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang
dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan
wujudnya. Namun , softskill ini dapat dikatakan sebagai keterampilan
personal dan inter personal.
Yang dimaksud softskill personal adalah kemampuan yang di
manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri. Misalnya, dapat mengendalikan emosi
dalam diri, dapat menerima nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu,
dan selalu berpikir positif. Itu semua dapat di kategorikan sebagai softskill
personal.
Kemudian yang dimaksud softskill inter personal adalah
kemampuan yg dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang lain. Contohnya,
kita mampu ber hubungan atau ber interaksi dengan orang lain, bekerja sama
dengan kelompok lain, dan lain lain.
Nah, softskill juga harus di iringi dengan hardskill, karena
kita hidup tidak boleh hanya mempunyai softskill yang berkualitas saja, tapi
hardskill kita perlu diperhatikan. Dengan memiliki hardskill yang baik, kita
bisa menjadi manusia yang berkualitas. Misalnya, kita di sekolahkan oleh orang
tua kita, kita akan memiliki ilmu pengetahuan, nah ilmu tersebut akan kita
gunakan dalam kehidupan kita nanti, oleh karena itu, hardskill dan softskill
yang seimbang dapat menumbuhkan jiwa/pribadi yang berkualitas
Soft Skill atau keterampilan lunak menurut Berthhall
(Diknas, 2008) mendefinisikan soft skill sebagai “personal and interpersonal
behaviour that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team
building, decision making, initiative).” merupakan tingkah laku personal
dan interpersonal yang dapat mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia
(melalui pelatihan, pengembangan kerja sama tim, inisiatif, pengambilan
keputusan lainnya. Keterampilan lunak ini merupakan modal dasar peserta didik
untuk berkembang secara maksimal sesuai pribadi masing-masing.
Menurut
Kamus wikipedia (2009) mendifinisikan soft skill sebagai :
“sociological
term relating to person’s emotional quotient, the cluster of personality
traits, social graces, communication, language, personal habits, friendliness,
and optimism that characterized reletionships with other people.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa soft skill adalah perilaku individu yang tidak
terlihat wujudnya dan bersifat personal maupun interpersonal yang dapat
berkembang dan meningkatkan kualitas diri seseorang.
Soft
skill merupakan keterampilan diluar
keterampilan teknis dan akademis, dan lebih mengutamakan keterampilan intra dan
inter personal. Keterampilan intra personal mencakup kesadaran
diri (kepercayaan diri, penilaian diri, sifat dan preferensi, serta kesadaran
emosi) dan keterampilan diri (peningkatan diri, pengendalian diri, manajemen
sumber daya, pro aktif). Sedangkan keterampilan inter personal mencakup
kesadaran sosial (kesadaran politik, memanfaatkan keragaman, berorientasi
pelayanan) dan keterampilan sosial (kepemimpinan, pengaruh, komunikasi,
kooperatif, kerja sama tim, dan sinergi). Soft skill mumpuni mutlak
harus dimiliki oleh manusia sebagai modal untuk mengarungi berbagai bidang
kehidupan seperti pekerjaan, rumah tangga, organisasi masyarakat, dan
lain-lain. Sebagai contoh, di dunia kerja dalam proses perekrutan karyawan
baru, keterampilan teknis (hard skill) lebih mudah diseleksi berdasarkan
daftar riwayat hidup, indeks prestasi, pengalaman kerja dan berbagai
keterampilan yang dikuasai. Sedangkan soft skill dievaluasi berdasarkan
psikotest dan wawancara mendalam. Hasil dari psikotest tersebut akan digunakan
perusahaan untuk menempatkan karyawan di posisi yang tepat. Dewasa ini, semua
perusahaan mensyaratkan adanya kombinasi yang seimbang antara hard skill dan
soft skill untuk semua posisi karyawan. Pendekatan hard skill
dianggap sudah tidak efektif, percuma saja jika hard skill baik tapi soft
skill nya buruk. Perusahaan akan lebih memilih calon karyawan yang memiliki
kepribadian dan karakter lebih baik walaupun tidak ditunjang hard skill yang
mumpuni. Alasannya jelas, karena melatih keterampilan teknis jauh lebih mudah
daripada pembentukan karakter seseorang. Dengan kata lain, hard skill merupakan
faktor penting bagi manusia dalam bekerja, tetapi keberhasilan seseorang dalam
bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skill yang lebih baik.
Perlu untuk diketahui bahwa soft skill bukanlah
sesuatu yang stagnan. Keterampilan ini dapat diasah dan ditingkatkan seiring
dengan bertambahnya pengalaman seseorang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan soft skill, yang paling terkenal adalah learning
by doing. Mengikuti berbagai pelatihan dan seminar juga dapat meningkatkan soft
skill. Namun, diluar itu semua, ada satu cara yang paling ampuh untuk
meningkatkan soft skill yaitu dengan lebih sering berinteraksi dan
beraktifitas dengan orang lain. Mengingat pentingnya soft skill dalam
kehidupan kita, maka marilah kita tingkatkan soft skill demi kehidupan
yang lebih baik.
Jadi Menurut
Saya:
Softskill itu adalah kemampuan diri
seseorang yang berada di dalam diri orang sendiri itu,jadi masing-Masing orang
mempunyai kemampuan softskill yang berbeda-beda dengan orang lain,maka dari itu
setiap orang harus mengasah softskillnya masing-masing untuk mendapatkan hasil
yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar